Nama
: Otong Irwan
NPM : 25412613
KLS
: 2IC01
indonesia tanah kelahiranku
yang indah permai kebanggaanku
disini ku berdiri
ikrarkan janji olehmu negeriku
suci nan abadi
negeri jayalah bangsaku slalu
engkaulah yang kucinta
segenggam harapan sejuta mimpi
ingin ku abdikan padamu negriku
adil makmur untukmu indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
Jadi makna dari lagu di atas adalah seorang pribumi yang sangat bangga, cinta, yang selalu berharap dan akan senantiasa mengabdikan kehidupannya untuk bangsa dan negara Indonesia ini. seperti yang terdapat dalam lirik diatas bahwa lagu ini menceritakan kita sebagai warga negara (pemuda-pemudi) indonesia akan selalu mengharapkan agar Indonesia selalu makmur,adil,dan jaya. kemudian juga di kisahkan bahwa "indonesia" ini memiliki semangat yang besar dalam menggapai citanya, yang tentunya akan dapat terwujud jika pemuda-pemudi Indonesia mau bekerja keras dalam memperbaiki (terutama diri sendiri) bangsa dan negara. :D
yang indah permai kebanggaanku
disini ku berdiri
ikrarkan janji olehmu negeriku
suci nan abadi
negeri jayalah bangsaku slalu
engkaulah yang kucinta
segenggam harapan sejuta mimpi
ingin ku abdikan padamu negriku
adil makmur untukmu indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
jayalah negriku bangkitlah bangsaku
angkatlah panjimu satukalah mimpimu
yang tak akan padam menggapai cita
adil dan makmur sejahtera indonesia
Jadi makna dari lagu di atas adalah seorang pribumi yang sangat bangga, cinta, yang selalu berharap dan akan senantiasa mengabdikan kehidupannya untuk bangsa dan negara Indonesia ini. seperti yang terdapat dalam lirik diatas bahwa lagu ini menceritakan kita sebagai warga negara (pemuda-pemudi) indonesia akan selalu mengharapkan agar Indonesia selalu makmur,adil,dan jaya. kemudian juga di kisahkan bahwa "indonesia" ini memiliki semangat yang besar dalam menggapai citanya, yang tentunya akan dapat terwujud jika pemuda-pemudi Indonesia mau bekerja keras dalam memperbaiki (terutama diri sendiri) bangsa dan negara. :D
(wasalam saya Otong Irwan mahasiswa Gunadarma).
Bila saya di angkat atau menjadi caleg, hal yang
pertama-tama akan saya programkan adalah sebagai berikut:
Ø Bidang Hukum
Seperti yang dapat kita saksikan
saat ini masih sangat minimnya ketegasan hukum yang berlaku kepada seseorang
yang melakukan tindak criminal,yang paling hangat saat ini adalah tindak pidana
korupsi. Seseorang yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi harusnya di
hukum seberat-beratnya karena sudah menelantarkan amanah sebagai pejabat Negara
yang di percaya oleh bangsa serta mengorbankan jutaan rakyat yang membutuhkan.
Kemudian tak jarang pula kita saksikan justru amanat yang meniadakan hak asasi
manusia bagi rakyat Indonesia,hal ini sudah sering sekali terjadi kesalahan
yang justru dilakukan oleh oknum polisi yang melakukan penganiayaan terhadap
tahanan,dan banyak hal lainnya. Menurut saya hukum tidak boleh pandang bulu,dan
harus diberlakukan secara adil kepada siapapun yang melakukan kejahatan dan
harus diberikan sesuai kejahatan yang dilakukan oleh seseorang.
Ø Bidang Kesejahteraan
Negara Indonesia ini sangat luas
maka tidak mustahil bahwa kemajuan teknologi hanya berkembang pesat di
pusat-pusat kota saja,sebut saja listrik,tidak seluruh desa di Indonesia
mendapatkan penerangan, maka itu salah satu program saya adalah menerangi
seluruh pelosok desa yang tidak tersentuh oleh listrik. Kekayaan alam yang
melimpah harus kita manfaatkan,jika tidak pembangkit angin,kita punya air, dengan
kecanggihan teknologi saat ini maka tidak ada yang mustahil dengan hal ini
hanya saja pemerintah masih belum sepenuhnya memperhatikan kebutuhan rakyatnya.
Selain listrik,saya akan mengemukakan agar masyarakat dapat membentuk kelompok
tani yang selanjutnya dapat kita lakukan pembekalan secara teratur kepada
masyarakat tani tersebut,ini sebenearnya bukan sesuatu hal yang baru hanya saja
mungkin belum seluruh rakyat desa di Indonesia memiliki kelompok tani serta
pembekalan ilmu nya pun belum maksimal,maka itu saya akan lebih memperhatikan
lagi.
Ø Bidang Agama
Indonesia terkenal sejak dahulu kala
dengan keramahan masyarakatnya,serta senantiasa mampu bertoleransi dan
bekerjasama,namun seiring berjalannya waktu hal ini mulai memudar dalam jiwa
masyarakat Indonesia. Seseorang harus memiliki rasa aman dalam beribadah maka
itu kita harus mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi pemeluk agama di
Indonesia. Seseorang wajib memiliki rasa toleransi terhadap sesama.
Diposkan oleh Otong Irwan.
Lokalisasi
Kekuatan media memang dahsyat. Dalam
waktu tidak terlampau lama, semenjak mencalonkan diri menjadi Cagub DKI
Jakarta, Jokowi menjadi pusat perhatian, pusat pemberitaan. Sangat “Media
Darling”. Apapun yang dilakukan Jokowi selalu menjadi sorotan. Kemanapun
Jokowi pergi, selalu ada yang mengikuti, menguntit, lalu memberitakan.
Kekondangan seorang Jokowi sangat fenomenal. Bahkan terus digadang-gadang
supaya mau nyapres. Bagaimana dengan Wagiman? Beliau juga sosok pemimpin yang
bagus. Hanya sayang tidak sekondang Jokowi. Tidak seterkenal maupun sefenomenal
Jokowi. Padahal keduanya merupakan sosok pemimpin yang layak mendapat pujian,
layak disematkan bintang. Wagiman pun punya prestasi.
“Siapa itu Wagiman? Kok bisa-bisanya
dibanding-bandingkan dengan Jokowi? Apa hebatnya Wagiman? Apa prestasinya? Mana
hasil karyanya?” Jika masih mau tahu, masih penasaran, silakan simak tulisan
selanjutnya.
Ini kali kedua menulis tentang
Wagiman di Kompasiana. Sebelumnya, pernah menulis tentang sosok Wagiman di sini.
Saya yakin, masih belum banyak yang mengenal sosok Wagiman. “Siapa beliau?”
Bagi yang belum mengenal sosok Wagiman, baiklah. Wagiman adalah julukan yang
dipersembahkan tanpa mengurangi rasa hormat dan kagum pada Tri Rismaharini
atau lebih dikenal dengan panggilan Ibu Risma. Mungkin belum banyak yang
mengenal sosok Tri Rismaharini. Beliau tidak seterkenal Jokowi, yang
namanya sudah berskala Nasional. Beliau adalah sosok wanita pertama yang
menyandang gelar Walikota Surabaya. “Lalu apa hubungannya dengan Wagiman?
Saudaranyakah?”
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya.
Tri Rismaharini inilah yang dikenal
sebagai Wagiman. Beliau mendapatkan julukan WAGIMAN, Walikota
Gila Taman. Tersinggungkah beliau dengan julukan tersebut? Harusnya tidak
perlu. Sepatutnya beliau bangga. Saat ini, beliau berdampingan dengan mantan
walikota Surabaya sebelumnya, yaitu Bambang Dwi Hartono, memimpin komando
sebagai Walikota Surabaya dan Wakil Walikota Surabaya. Sebelum menjabat sebagai
Walikota Surabaya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP) dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko).
Beliaulah dalang yang bertanggung jawab atas bersih, hijau, dan asrinya Kota
Surabaya. Beliau bertekad untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota Sejuta Taman
dan itu tampaknya telah menunjukkan hasil. Kota Surabaya tercatat berhasil
meraih Piala Adipura tahun 2011. Beliau juga ternyata pernah menjadi salah satu
nominasi Walikota terbaik di dunia tahun 2012 melalui “2012 World Mayor
Prize” yang diselenggarakan oleh The City Mayors. World
Mayor Prize merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi yang
dicapai oleh walikota dalam memajukan kota yang dipimpinnya. Beliau dinilai
berhasil menata Kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan tentunya penuh
dengan taman.
Ternyata beliau tidak hanya
berprestasi di bidang pertamanan. Ada banyak prestasi lainnya. Jika Jokowi
memiliki jurus blusukan andalannya, Bu Risma pun melakukan hal yang sama dan
itu bukan karena syndrome Jokowi. Blusukannya telah dilakukan sejak
lama, sejak masih menjadi Kepala Dinas Pertamanan Surabaya. Kebiasaan itu masih
tetap langgeng hingga kini. Bahkan kerap membuat warga terheran. Bu Risma yang
notabene seorang wanita, bisa keluar jam dua belas malam dan turut menyapu
jalan. Namun, karena tidak sekondang Jokowi, aksinya tidak terendus media.
Jika Jokowi telah menunjukkan
keberhasilannya di Pasar Tanah Abang, Bu Risma pun telah merambah penataan
pasar di Surabaya. Beberapa pasar telah menjadi bukti jamahan tangannya. Pasar
yang dulunya tidak tertata dan terkesan semrawut, kini tertata apik.
Penataan kaki lima pun tidak luput dari sentuhannya. PKL yang dulunya tersebar
di pinggir-pinggir jalan dan mengganggu lalu lintas, perlahan mulai dibenahi
dan diberikan tempat di dalam gedung yang mirip mall. Masih banyak lagi hasil
karya Bu Risma lainnya. Revitalisasi waduk yang tengah dilakukan Jokowi pun
ternyata dilakukan Bu Risma di Surabaya. Juga revitalisasi sungai, pembersihan
gorong-gorong, dan pembersihan sampah-sampah di sungai. Hasilnya? Surabaya
sedikit lega karena tidak terkena banjir.
Baru-baru ini terdengar kabar,
seperti diberitakan di media tempo, Bu Risma berkehendak dan bertekad untuk
menghapus lokalisasi di Surabaya. Setelah menutup lokalisasi di Klakah Rejo, Benowo,
beliau bertekad untuk menutup lokalisasi lainnya. Bertekad untuk menutup
lokalisasi Tambak Asri, juga lokalisasi yang terkenal, Dolly di Putat
Jaya. Tanpa gentar, beliau menghadapi para pendemo yang menentang
penutupan lokalisasi. Menemui para pendemo yang adalah para pekerja seks
komersial (PSK) dan mucikari. Wow…! Sungguh berani.
Para pendemo seperti biasa, membawa
tulisan-tulisan yang intinya menolak penutupan lokalisasi. Mereka menganggap
Pemkot Surabaya telah bertindak otoriter. Saat berdemo, mereka berusaha untuk
mendekati Walikotanya. “Dan apa yang dilakukan Bu RIsma?” Beliau malah merebut
salah satu poster yang mereka bawa, dan mengatakan, “Ini apa-apa ini, mau
dibantu kok tidak mau”. Beliau mengatakan lebih lanjut, “Apapun rintangannya,
akan saya hadapi, dan akan terus saya tutup. Wow…lagi.
Bu Risma memiliki kiat andalan,
yaitu sikap tegas dan berani. Walau seorang wanita, beliau berani dan tegas
menghadapi segala macam permasalahan, tantangan, dan kendala yang dihadapi.
Pada prinsipnya, sepanjang masih di rel kebenaran dan demi masa depan warga,
beliau tidak akan gentar, tidak akan ciut nyalinya.
Saya tidak hanya bermaksud
membanding-bandingkan antara Wagiman dan Jokowi. Poinnya adalah, ternyata
Indonesia masih memiliki secercah harapan. Masih memiliki sebersit asa di
tengah galaunya Indonesia. Indonesia masih dapat menggantungkan harapan di atas
pundak para pemimpin yang memimpin tidak hanya dengan kekuatannya, tapi juga
dengan hati yang bersih dan tekad yang tulus. Semoga ke depan, masih dapat
ditemukan Jokowi-Jokowi lain, Wagiman-wagiman lainnya. Pray for Indonesia.
Semangat. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar