Nama : Otong Irwan
NPM : 25412613
KLS : 4IC01
BAB
VI
STANDAR
MANAJEMEN
6.1 STANDAR MANAJEMEN
A . Standar Manajemen Mutu
Adopsi sistem manajemen mutu hendaknya suatu keputusan strategis suatu
organisasi. Desain dan penerapan sistem manajemen mutu organisasi dipengaruhi
oleh:
1. lingkungan
organisasi sendiri, perubahan dalam lingkungan tersebut, dan risiko yang terkait
dengan lingkungan tersebut.
2. kebutuhan
yang berbeda.
3. sasaran
khusus.
4. produk
yang disediakan.
5. proses
yang digunakan,.
6. ukuran
dan struktur organisasi
B.
ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh
International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun
1994 dan tahun 2000.
- Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis.
- Adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas.
- Tersimpannya data dan arsip penting dengan baik.
- Adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan.
- Secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi
yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi
syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO
9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten
dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
ISO 9000 mencakup
standar-standar di bawah ini:
- ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).
- ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
- ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
C. Sistem Manajemen Produksi TQM
TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia: manajemen kualitas
total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran
kualitas pada semuaproses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO,
TQM adalah “suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat
pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan
untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.”
Filosofi dasar dari TQM adalah
“sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami
kesuksesan.”
Kendaraan yang
digunakan dalam TQM:
- Manajemen Harian
- Manajemen Kebijakan
- Manajemen Cross-functional
- Gugus Kendali Mutu
- TQM telah digunakan secara luas dalam manufaktur, pendidikan, pemerintahan, dan industri jasa, bahkan program-program luar angkasa dan ilmu pengetahuan NASA.
D. Standar Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan Kesehatan
Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja,
Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan
kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik,
besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja
dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang
berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat
menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri
yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman
bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001.
OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi
pekerja.
E.
Standar Manajemen Lingkungan
MENGENAL ISO 14001 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Ketika perusahaan beroperasi, maka proses bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan,
baik dampak positif maupun dampak negatif. Pada prinsipnya dampak yang timbul
dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu dampak bio-kimia-fisik dan dampak
sosial. Contoh dari dampak bio-fisik-kimia misalnya pencemaran air, pencemaran
udara, kerusakan keanekaragaman hayati, atau pengurangan cadangan air tanah.
Semua jenis dampak ini akan memberikan resiko yang mempengaruhi bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan. Misalnya pencemaran air yang ditimbulkan oleh
aktivitas perusahaan, akan memberikan resiko pertanggungjawaban dalam bentuk
tuntutan pidana dan tuntutan perdata, apakah tuntutan tersebut dari pemerintah,
masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Beberapa manfaat
penerapan ISO adalah:
- menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
- meningkatkan kinerja lingkungan
- memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
- menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
- sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
F. ISO 14000
Evolusi Manajemen Lingkungan
Perkembangan standar manajemen lingkungan seiring dengan perumusan Standar
Internasional ISO seri 14000 untuk bidang manajemen lingkungan sejak 1993, maka
Indonesia sebagai salah satu negara yang aktifmengikuti perkembangan ISO seri
14000 telah melakukan antisipasi terhadap diberlakukannya standar
tersebut.Dalam mengantisipasi diberlakukannya standar ISO seri 14000, Indonesia
sudah aktif memberikan tanggapan terhadap draf standar ISO sebelum ditetapkan
menjadi Standar Internasional.
ISO
14000 di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara
yang menerapkan standar ISO 14000 dalam pengelolaan lingkungan di dunia
industri. Seperti yang disebutkan di atas bahwa negara Indonesia telah
menerapkan standar ISO dari tahun 1993. Hal ini terus dikembangkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja
Nasional ISO 14000. Berbagai program seminar dan penelitian mengenai ISO 14000
terus dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar,
lokakarya, penelitian dan proyek percontohan Sistem Manajemen Lingkungan telah
diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan BSN dan
berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjadi investasi
awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia dalam menumbuhkan sisi “demand”
maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang wajar.
Manfaat
ISO 14000
ISO 14000 menawarkan guidance untuk
memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasarkan pada
praktek – praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu
yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi
meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan. Sistem
ini dapat diterapkan berdampingan dengan ISO 9000. Manfaat dari ISO 14000
adalah :
- Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi
- Untuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.
- Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
- Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.
- Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.
- Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.
- Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar