Rabu, 16 Januari 2013


Robot Terminator
Terinspirasi dari film-film Hollywood, seperti Terminator,  Transformer dan Little Soldier. Berbagai robot super canggih berlaga dalam film-film imajinatif produksi Hollywood tersebut, membuat kita semua mungkin membayangkan bagaimana robot-robot yang sedemikian rupa dirancang oleh manusia mengalami lepas kontrol atau salah program dalam pembuatannya.
Di era kemajuan teknologi robot secara global, berbagai negara-negara maju membuat pertahanan militer mereka dengan mengandalkan robot-robot yang dapat menggantikan posisi tentara manusia di medan perang. Hal ini juga didukung dengan kemajuan perangkat keras khususnya mikroprosessor dan mikrokontroller turut serta mengambil bagian dalam teknologi robot. Mikroprosessor yang menjadi bagian terpenting dalam teknologi robot, membuat robot tidak hanya dapat berjalan, tetapi sudah bisa membuat suatu ungkapan ekspresi seperti tersenyum, tertawa, sedih bahkan sampai melakukan pekerjaan yang kompleks sekalipun.

Apa yang terjadi di film Terminator, Transformer dan Little Soldier ternyata dapat terelasisasi di medan pertempuran saat ini. Itu artinya, baku tembak di pertempuran bisa digantikan oleh robot, seiring meningkatnya protes banyaknya tentara manusia yang tewas di medan laga.
Diperkirakan, perang di masa depan akan lebih banyak dimainkan oleh robot-robot berteknologi tinggi. Tujuan utamanya untuk meminimalisir jumlah korban prajurit yang bertempur. Kini, sekitar 8.000 robot telah diterjunkan di medan perang. Mereka dipercaya akan membawa misi revolusi militer. Sebagian besar robot kini diterjunkan ke darat dengan tugas non-tempur seperti penjinakkan bom dan pesawat tanpa awak.
Seperti dikutip dari BBC, di masa depan sangat menjanjikan penggunaan lebih banyak tentara robot di medan tempur, termasuk kendaraan perang tanpa awak manusia.  Semakin dekat, Anda akan ditembak.  Inilah kelebihan robot yang mampu dikendalikan dari jarak jauh.
Sekarang pertanyaannya bagaimana jika robot tersebut menyerang target yang tidak seharusnya dan melanggar hukum perang? Akademisi Amerika Serikat Patrick Lin yang bekerja untuk membuat etika robot untuk militer, mengungkapkan, robot dapat diprogram untuk mengikuti standard tertentu.
Namun, bisakah komputer kita melakukan program ulang jika terjadi suatu kesalahan pada program awal?
Saat ini, Amerika Serikat (AS) telah menggunakan robot-robot canggih di pertempuran, baik itu di Irak maupun di Afghanistan.
Robot – robot ataupun instrumen militer yang dibuat tentunya lebih efektif dibandingkan tentara manusia, mereka tidak ragu dalam menembakan peluru, rudal maupun misil ke arah orang dewasa maupun anak – anak. Tidak ada perasaan yang dilibatkan hanya perintah dan kode – kode instruksi yang  dijalankan dalam bentuk bit – bit oleh mikroprosessor, 100% efektif.
Seperti halnya sistem pertahanan artileri otomatis yang diterapkan di Afghanistan. “Sistem tersebut akan menembak jika ditembak. Kita tidak dapat menghentikannya, kita hanya dapat mengaktifkannya.”
Penggunaan robot untuk keperluan militer di berbagi negara maju seperti Amerika Serikat, memang bukan sekedar wacana semata, namun hal ini telah mereka realisasikan dalam membuat sebuah alat perang yang tidak mungkin menolak perintah dan tidak ragu dalam mengerjakan misi tentunya menjadi impian para petinggi militer di negara manapun juga.
Jika tadi kehadiran robot – robot militer dilihat dari sudut pandang yang menguntungkan, tetap saja robot – robot militer tersebut tetap memiliki tujuan yang sama dengan tentara manusia yaitu sebagai alat yang digunakan untuk menghancurkan musuh. Tetap saja sasaran – sasaran yang dihancurkan sama, jika tidak perangkat militer, bangunan pasti manusia. Hal – hal inilah yang mungkin membuat beberapa peneliti / pengembang tidak setuju penggunaan robot dalam militer.
Sekali lagi ada banyak hal penting yang perlu diperhatikan dan diwaspadai dengan semakin maraknya penggunaan robot di bidang militer. Karena biar bagaimanapun, robot merupakan sebuah benda yang diberi kecerdasan buatan, yang menjalankan tugas sesuai dengan program yang telah diinstruksikan kepadanya yang tidak memiliki perasaan dan hati nurani layaknya manusia. Robot yang merupakan teknologi buatan manusia bisa saja menjadi pedang bermata dua termasuk tuaannya sendiri. Maka dari itu, manusia perlu melakukan antisipasi dari teknologi robot itu sendiri. Jangan sampai manusia yang awalnya mengendalikan robot malah menjadi sebaliknya???
Informasi diperoleh dari berbagai sumber ditambah dengan opini dari penulis.
blogaanwati.wordpress.com

Peresmian Kampus J5 Universitas Gunadarma

April 15th, 2012 |
Di hari yang cerah, Jumat tanggal 13 April 2012 telah berlangsung Peresmian Kampus J5 Universitas Gunadarma (UG) di Jl. Stasiun Cakung, Sentra Timur, Cakung, Jakarta Timur. Gedung kampus yang baru saja selesai di bangun menghiasi pemandangan dari jalan tol JORR menuju Cakung dan Tanjung Priuk.
Kampus J5 ini merupakan lokasi yang ke 5, Kampus Universitas Gunadarma yang ada di Wilayah Bekasi dan sekitarnya. Peresmian Kampus J5 ini dilakukan Oleh Rektor Universitas Gunadarma, Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM dan dihadiri oleh Pembantu Rektor II Bapak Prof. Suryadi H.S. SSi., MMSI, Pembantu Rektor III Bapak Irwan Bastian Skom., MMSI, Pembantu Rektor IV Bapak Prof. Dr. Didin Mukodim dan Deputi Rektor Bapak Tjahjo Dwinurti SSI., MM serta Bapak/Ibu Dosen, mahasiswa Universitas Gunadarma dan segenap siswa SMA di wilayah Bekasi dan Jakarta Timur.
Ibu Rektor tekan tombol, Kampus J5 pun diresmikan (dok pribadi)
Rangkaian acara Peresmian Kampus J5 Universitas Gunadarma yang berlangsung seharian ini, dimeriahkan oleh Pentas Musik Kampus, turut berpartisipasi Grup Band Mahasiswa/i Universitas Gunadarma, Grup Band Siswa/i SMA, Platinoem Band Feat. Ikang Fawzi dan Andra and the Backbone. Acara yang sangat meriah ini dipandu oleh host Remo dan Baiz dari UG Radio dengan penuh tawa canda dalam memberikan games dan kuis yang berhadiah Handpone IMO dan kartu perdana XL serta dimeriahkan juga oleh Bazar makanan, minuman dan cendera mata UG.
Menonton musik kampus (doc pribadi)
Pentas musik mahasiswa dan siswa SMA sedang berlangsung, panitia melaksanakan konferensi pers dalam gedung kampus J5 yang dihadiri oleh Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM, Ikang Fawzi, Platinoem Band dan 25 wartawan media cetak dan elektronik. Selamat dan Sukses untuk Universitas Gunadarma.
JAMBI-Meski sudah dipasang larangan parkir di beberapa tempat di Kota Jambi, salah satunya di depan SMA Adhyaksa, namun larangan itu sama sekali tidak diindahkan oleh warga.
            Imbasnya, kemacetan sering terjadi di tempat-tempat tersebut. Mirisnya lagi, belum ada ketegasan dari Pemkot Jambi untuk menertibkan hal tersebut.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Jambi, M Fuad Safari yang dikonfirmasi terkait masalah ini, menegaskan, penertiban parkir akan dilakukan setelah rolling komisi-komisi di DPRD Kota Jambi.
Menruut Fuad, tidak hanya di depan SMA Adhayaksa saja yang menjadi proyeksi penertiban parkir DPRD dan Pemerintah Kota Jambi, akan tetapi di sejumlah titik yang rawan macet sudah menjadi perhatian pemerintah selama ini.
“Setelah rolling komisi-komisi DPRD sekitar minggu ketiga Januari ini kita melalui lintas komisi B dan D akan bekerjasama dengan Kantor Parkir  Kota Jambi akan meminimalisir kemacetan yang disebabkan parkir sembarangan itu, “kata M Fuad Safari.
Terkait adanya sekolah-sekolah yang menjadi biang kemacetan, Fuad mengatakan, pihaknya akan memanggil sekolah tersebut untuk mencari solusi terbaik.
‘’Kita berharap kedepannya setelah rolling komisi ini, komisi B dan komisi D akan bekerja secara maksimal dalam meminimalisir kemacetan yang disebabkan parkir kendaraan di tempat yang sudah dipasang rambu-rambu larangan parkir itu,’’ pungkasnya.

Sejumlah sekolah di kawasan Kemandoran, Grogol Utara, Jakarta Selatan, Jakarta, memulangkan muridnya karena ruangan kelas terendam banjir, menyusul hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Kamis (17/1/2013) dini hari.

"Disuruh pulang oleh guru karena kelasnya kebanjiran," ujar seorang murid SD Inpres Kemandoran, Ramdani (11), di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan seluruh siswa dipulangkan, sehingga otomatis pada hari ini kegiatan belajar mengajar ditiadakan.

Tak hanya SD Inpres yang memulangkan siswanya, SDIT Kemandoran juga memulangkan murid-muridnya karena kelas sekolah tersebut terendam banjir. "Tadi sudah sampai di sekolah, tapi kemudian disuruh pulang oleh guru," jelas murid SD IT Kemandoran, Santi (10).

Sejumlah wali murid juga terlihat sibuk menjemput anaknya untuk pulang ke rumah. Kawasan Kemandoran termasuk salah satu kawasan yang rawan banjir. Dari pantauan di lapangan, ketinggian air di kawasan tersebut mencapai 50 centimeter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jika kondisi Sungai Ciliwung di wilayah Manggarai telah ditetapkan siaga satu atau level tertinggi dengan ketinggian air sudah di atas 1.000 centimeter pada Kamis pagi.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan bahwa terdapat pumpunan atau konvergensi awan di sebelah Barat Jawa sehingga hujan deras merata di Jakarta dan Jawa bagian Barat.

Tugas softkil